Apa Saja Tipe Data Yang Umum Dipakai Dalam Database? Beserta Contoh!

Apa Saja Tipe Data Yang Umum Dipakai Dalam Database

Pada kesempatan ini, kita akan membahas topik menarik seputar tipe data yang sering digunakan dalam database dan bagaimana cara praktis untuk memanfaatkannya. Memahami tipe data ini adalah langkah awal yang penting dalam memahami bagaimana data disimpan dan dikelola di dalam database. Mari kita jelajahi lebih dalam bersama!

Tabel Data


Berikut beberapa fungsi dari tipe data:

Tipe DataDeskripsi
INTMenyimpan bilangan bulat dari -2,147,483,648 hingga 2,147,483,647.
SMALLINTMenyimpan bilangan bulat dari -32,768 hingga 32,767.
FLOATMenyimpan angka dengan presisi hingga desimal ke-15.
REALMenyimpan angka dengan presisi yang lebih rendah dari FLOAT.
BINARYMenyimpan data biner, panjangnya dapat ditentukan hingga 8000 byte.
VARBINARYMirip dengan BINARY, tetapi mempunyai panjang variabel.
BITMenyimpan nilai boolean (0 atau 1).
CHARMenyimpan string karakter dengan panjang tetap.
VARCHARMenyimpan string karakter dengan panjang variabel.
DATEMenyimpan tanggal.
TIMEMenyimpan waktu.
DATETIMEMenyimpan tanggal dan waktu.

Tabel di atas memberikan gambaran singkat tentang beberapa tipe data yang umum digunakan dalam database beserta deskripsi singkatnya. Setiap tipe data memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda, yang harus dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan aplikasi.

Tipe Data Integer


Tipe data INTEGER adalah tipe data yang digunakan dalam pemrograman untuk menyimpan bilangan bulat. Ini dapat digunakan untuk merepresentasikan bilangan bulat baik positif maupun negatif tanpa desimal.

Dalam sebagian besar bahasa pemrograman, tipe data INTEGER biasanya memiliki ukuran tetap dalam memori komputer, misalnya 4 byte atau 8 byte, tergantung pada bahasa pemrograman yang digunakan.

Read More

Bilangan yang bisa disimpan dalam tipe data INTEGER biasanya memiliki rentang nilai tertentu, yang ditentukan oleh ukuran tipe data tersebut. Misalnya, dalam tipe data INTEGER 32-bit, rentang nilai yang dapat disimpan biasanya adalah dari -2 pangkat 31 hingga 2 pangkat 31 – 1.

Berikut adalah beberapa contoh data INTEGER dalam pemrograman:

  1. Bilangan bulat positif: 10, 20, 30
  2. Bilangan bulat negatif: -5, -15, -25
  3. Nilai dalam rentang tipe data INTEGER: -2147483648, -1000, 0, 1000, 2147483647

Dalam pemrograman, data INTEGER digunakan untuk menyimpan bilangan bulat dalam berbagai konteks, seperti perhitungan matematika, indeksing array, atau pengaturan status.

Tipe data SMALLINT


Tipe data SMALLINT adalah tipe data yang digunakan untuk menyimpan bilangan bulat dengan rentang nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan tipe data INT. Pada Tipe data SMALLINT biasanya digunakan ketika kita perlu menyimpan bilangan bulat dengan rentang nilai yang relatif kecil untuk menghemat ruang penyimpanan.

Contoh tipe data SMALLINT adalah ketika kita ingin menyimpan data seperti umur seseorang, jumlah produk dalam stok, atau jumlah pemesanan dalam database. Misalnya, kita bisa menggunakan tipe data SMALLINT untuk menyimpan umur seseorang karena biasanya umur tidak akan melebihi rentang nilai yang dapat ditampung oleh tipe data SMALLINT.

Tipe data REAL


Tipe data REAL adalah tipe data yang digunakan untuk menyimpan angka pecahan (desimal) dalam database. Biasanya, tipe data REAL memiliki presisi yang lebih rendah dibandingkan dengan tipe data DOUBLE atau FLOAT.

Contoh penggunaan tipe data REAL adalah saat menyimpan data seperti harga barang, suhu, atau persentase dalam database. Misalnya, ketika menyimpan harga barang dalam sebuah toko online, kita dapat menggunakan tipe data REAL untuk mempertahankan nilai pecahan dari harga produk seperti 19.99 (yang mewakili harga $19.99).

Tipe data FLOAT


Tipe data FLOAT adalah tipe data yang digunakan untuk menyimpan nilai desimal dengan presisi tertentu dalam database. Rentang nilai yang dapat disimpan dalam tipe data FLOAT adalah dari -1,79E -308 hingga 1,79E +308. Setiap nilai FLOAT memerlukan 8 byte ruang penyimpanan.

Tipe data FLOAT dapat ditulis dalam bentuk FLOAT[n], di mana n menentukan presisi atau jumlah digit desimal yang akurat. Ketika nilai n berkisar dari 1 hingga 7, data FLOAT dianggap sebagai tipe REAL dan menggunakan 4 byte ruang penyimpanan. Namun, ketika nilai n berkisar antara 8 hingga 15, data FLOAT dianggap sebagai tipe FLOAT dan memerlukan 8 byte ruang penyimpanan.

Sebagai contoh, FLOAT[7] akan memiliki presisi yang lebih rendah dibandingkan dengan FLOAT[15]. Misalnya, FLOAT[7] dapat digunakan untuk menyimpan nilai pecahan seperti 3.141592, sementara FLOAT[15] akan memiliki presisi yang lebih tinggi untuk menyimpan nilai pecahan yang lebih besar dan lebih kompleks.

Tipe data BINARY


Tipe data BINARY digunakan untuk menyimpan data dalam format biner. Dalam definisinya, BINARY(n), ‘n’ mewakili panjang data dalam byte, dengan nilai ‘n’ berkisar antara 1 hingga 8000. Data bertipe BINARY harus memiliki ukuran yang ditentukan saat penggunaan, minimal 1 byte. Setiap data BINARY akan menggunakan ruang penyimpanan sebanyak n+4 byte.

Ketika memasukkan data, karakter “0X” harus dimasukkan di depan data sebagai pengenal biner. Sebagai contoh, jika ingin menyimpan “abc”, Anda harus memasukkan “0xabc”. Jika panjang data yang dimasukkan melebihi panjang yang ditentukan, maka sisa data akan dipotong. Jika jumlah digit pada data input ganjil, maka sistem akan menambahkan angka 0 setelah simbol awal “0X”. Misalnya, “0xabc” akan otomatis diubah menjadi “0x0abc” oleh sistem.

Tipe data VARBINARY


Tipe data VARBINARY didefinisikan dalam bentuk VARBINARY(n), dimana nilai ‘n’ berkisar antara 1 hingga 8000, serupa dengan tipe data BINARY. Ketika data yang dimasukkan terlalu panjang, bagian yang melebihi panjang yang ditentukan akan dipotong.

Perbedaannya terletak pada sifat panjang variabel dari tipe data VARBINARY. Panjang penyimpanan untuk tipe data VARBINARY adalah panjang nilai sebenarnya ditambah 4 byte. Jika tipe data BINARY memungkinkan nilai NULL, maka nilai tersebut akan diperlakukan sebagai tipe data VARBINARY.

Tipe data BIT


Tipe data BIT adalah tipe data logis yang menempati ruang penyimpanan sebesar 1 byte. Nilainya hanya dapat berupa 0 atau 1. Jika nilai selain 0 atau 1 dimasukkan, maka akan dianggap sebagai 1. Pada Tipe data BIT tidak dapat memiliki nilai NULL; nilai NULL mengacu pada nilai yang tidak ada atau tidak bermakna.

Tipe data CHAR


Tipe data karakter adalah salah satu tipe data yang paling umum digunakan dalam database. Ini digunakan untuk menyimpan berbagai huruf, simbol angka, dan karakter khusus. Saat menggunakan data bertipe karakter, tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda harus ditempatkan sebelum dan sesudah nilai.

Tipe data CHAR didefinisikan dalam format CHAR[(n)]. Setiap karakter atau simbol yang disimpan dalam tipe CHAR menempati satu byte ruang penyimpanan. Nilai n menentukan jumlah maksimum karakter yang dapat disimpan, mulai dari 1 hingga 8000 karakter ANSI.

Jika nilai n tidak ditentukan, sistem secara default akan menggunakan nilai 1. Jika jumlah karakter yang dimasukkan kurang dari n, sistem akan secara otomatis menambahkan spasi untuk mengisi sisa ruang yang tersedia. Namun, jika data yang dimasukkan terlalu panjang, maka bagian yang berlebihan akan terpotong.

VARCHAR


VARCHAR adalah tipe data yang digunakan untuk menyimpan string karakter dengan panjang variabel. Panjang maksimum string yang dapat disimpan dalam tipe data VARCHAR dapat ditentukan saat definisi kolom, dan data yang disimpan dalam kolom ini hanya menggunakan ruang yang diperlukan, tidak seperti CHAR yang menggunakan ruang tetap. Ini membuat VARCHAR lebih efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan.

Contoh penggunaan VARCHAR:

CREATE TABLE Mahasiswa (
    NIM VARCHAR(10),
    Nama VARCHAR(50),
    Jurusan VARCHAR(50)
);

INSERT INTO Mahasiswa (NIM, Nama, Jurusan) VALUES ('1234567890', 'John Doe', 'Teknik Informatika');
INSERT INTO Mahasiswa (NIM, Nama, Jurusan) VALUES ('0987654321', 'Jane Smith', 'Manajemen');

Dalam contoh di atas, kolom NIM memiliki panjang maksimum 10 karakter, sementara kolom Nama dan Jurusan memiliki panjang maksimum masing-masing 50 karakter. Data yang disimpan dalam kolom-kolom ini akan menyesuaikan panjang string yang sesuai dengan data yang dimasukkan, sehingga hanya menggunakan ruang penyimpanan yang diperlukan.

DATE


DATE adalah tipe data yang digunakan untuk menyimpan nilai tanggal dalam format ‘YYYY-MM-DD’, di mana YYYY adalah tahun, MM adalah bulan, dan DD adalah hari.

Contoh penggunaan DATE:

CREATE TABLE Penjualan (
    Tanggal DATE,
    Jumlah_Produk INT,
    Total_Penjualan DECIMAL(10, 2)
);

INSERT INTO Penjualan (Tanggal, Jumlah_Produk, Total_Penjualan) VALUES ('2024-03-15', 50, 750.00);
INSERT INTO Penjualan (Tanggal, Jumlah_Produk, Total_Penjualan) VALUES ('2024-03-16', 60, 900.00);

Dalam contoh di atas, kolom Tanggal memiliki tipe data DATE dan digunakan untuk menyimpan tanggal penjualan. Data tanggal dimasukkan dalam format ‘YYYY-MM-DD’. Misalnya, ‘2024-03-15’ mewakili tanggal 15 Maret 2024.

TIME


TIME adalah tipe data yang digunakan untuk menyimpan nilai waktu dalam format ‘HH:MM:SS’, di mana HH adalah jam dalam format 24 jam, MM adalah menit, dan SS adalah detik.

Contoh penggunaan TIME:

CREATE TABLE Jadwal_Meeting (
    Nama VARCHAR(50),
    Waktu_Mulai TIME,
    Durasi_Menit INT
);

INSERT INTO Jadwal_Meeting (Nama, Waktu_Mulai, Durasi_Menit) VALUES ('Rapat Proyek', '09:00:00', 90);
INSERT INTO Jadwal_Meeting (Nama, Waktu_Mulai, Durasi_Menit) VALUES ('Pertemuan Tim', '14:30:00', 60);

Dalam contoh di atas, kolom Waktu_Mulai memiliki tipe data TIME dan digunakan untuk menyimpan waktu mulai pertemuan. Data waktu dimasukkan dalam format ‘HH:MM:SS’. Misalnya, ’09:00:00′ mewakili pukul 9 pagi.

DATETIME


DATETIME adalah tipe data yang digunakan untuk menyimpan nilai tanggal dan waktu dalam format ‘YYYY-MM-DD HH:MM:SS’, di mana YYYY adalah tahun, MM adalah bulan, DD adalah hari, HH adalah jam dalam format 24 jam, MM adalah menit, dan SS adalah detik.

Contoh penggunaan DATETIME:

CREATE TABLE Log_Pengguna (
    Nama VARCHAR(50),
    Waktu_Login DATETIME
);

INSERT INTO Log_Pengguna (Nama, Waktu_Login) VALUES ('John Doe', '2024-03-12 08:30:00');
INSERT INTO Log_Pengguna (Nama, Waktu_Login) VALUES ('Jane Smith', '2024-03-12 12:45:00');

Dalam contoh di atas, kolom Waktu_Login memiliki tipe data DATETIME dan digunakan untuk menyimpan tanggal dan waktu saat pengguna melakukan login. Data tanggal dan waktu dimasukkan dalam format ‘YYYY-MM-DD HH:MM:SS’. Misalnya, ‘2024-03-12 08:30:00’ mewakili tanggal 12 Maret 2024 pukul 8:30 pagi.

Informasi Mengenai SQL


SQL (Structured Query Language) mencakup semua operasi pada database dan terdiri dari empat bagian utama:

  1. Definisi Data (SQL DDL): Bagian ini, juga dikenal sebagai SQL Data Definition Language (DDL), digunakan untuk mendefinisikan struktur logis database. Ini termasuk membuat database, tabel, tampilan, dan indeks.
  2. Manipulasi Data (SQL DML): Bagian ini, juga dikenal sebagai SQL Data Manipulation Language (DML), mencakup dua operasi utama: kueri data dan pembaruan data. Operasi pembaruan data termasuk penyisipan, penghapusan, dan pembaruan.
  3. Kontrol Data: Bagian ini mencakup kontrol akses pengguna terhadap data. Ini termasuk otorisasi tabel dan tampilan, deskripsi aturan integritas, serta pernyataan kontrol transaksi.
  4. Aturan Penggunaan Bahasa SQL Tertanam: Ini melibatkan menetapkan aturan penggunaan pernyataan SQL dalam program bahasa host, seperti Java atau Python.

Kesimpulan

Dalam database, tipe data adalah aturan yang menentukan jenis nilai yang dapat disimpan dalam kolom tabel. Terdapat beragam tipe data yang digunakan, masing-masing memiliki karakteristik dan kegunaannya sendiri. Beberapa tipe data umum meliputi:

  1. Tipe data numerik, seperti INT, SMALLINT, FLOAT, dan REAL, digunakan untuk menyimpan nilai numerik.
  2. Tipe data karakter, seperti CHAR dan VARCHAR, digunakan untuk menyimpan teks atau karakter.
  3. Tipe data biner, seperti BINARY dan VARBINARY, digunakan untuk menyimpan data biner.
  4. Tipe data logis, seperti BIT, digunakan untuk menyimpan nilai boolean (0 atau 1).

Selain itu, ada juga tipe data khusus, seperti tanggal dan waktu, yang digunakan untuk menyimpan informasi terkait waktu. Pemilihan tipe data yang sesuai sangat penting untuk memastikan integritas dan efisiensi data dalam database. Dengan memahami berbagai tipe data yang tersedia dan karakteristiknya, pengguna dapat merencanakan dan merancang struktur database dengan lebih efektif.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *