Koneksi jaringan IoT (Internet of Things ) yang andal harus susuai dan tepat untuk digunakan. IoT dapat menyediakan model dan produk bisnis baru dengan koneksi jaringan yang banyak pilihan. Itulah sebabnya banyak organisasi sekarang mulai menggunakan Internet of Things agar tidak melewatkan peluang pengembangan bisnisnya.
Namun, dalam penerapan IoT model apa pun. Memilih di antara banyak koneksi jaringan IoT yang berbeda selalu menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi organisasi. Berikut ini Labkom99 akan membahas berbagai Jenis Dan Pilihan Koneksi Jaringan IoT Yang Dapat Digunakan Dan harus dipertimbangkan saat memilih Jaringan IoT ini.
Pertama anda harus memahami rumus sederhana yang digunakan pada koneksi jaringan IoT. Teknologi koneksi Jaringan IoT= jangkauan vs. bandwidth vs. konsumsi Energi. Ramus tersebut menjadi faktor penting saat memilih Koneksi Jaringan IoT.
Orang biasanya dapat membagi pilihan Koneksi Jaringan IoT yang berbeda berdasarkan tiga faktor tersebut. Jangkauan, bandwidth dan konsumsi energi. Misalnya, sambungan seluler dapat menjangkau jarak jauh dan memiliki bandwidth yang lebih tinggi, tetapi peralatannya menghabiskan lebih banyak daya.
Berikut adalah beberapa teknologi koneksi jaringan IoT yang umum digunakan dengan memperhitungkan ketiga faktor yang disebutkan diatas.
1. Wi-Fi
Jenis Jaringan : jarak pendek, bandwidth tinggi, konsumsi daya sedang dan tinggi
Karena ketersediaannya yang luas dan keandalannya secara keseluruhan, Wi-Fi adalah pilihan koneksi jaringan IoT yang populer. Wi-Fi adalah salah satu pilihan paling andal untuk menyediakan koneksi berkecepatan tinggi untuk penerapan IoT skala kecil. Di mana jarak antar perangkat IoT tidak akan terlalu jauh. Wi-Fi sangat populer dalam penerapan IoT rumah pintar.
Mengenai konsumsi daya, perangkat Wi-Fi IoT tidak mengonsumsi daya sebanyak perangkat jaringan seluler. Itulah mengapa Wi-Fi menjadi pilihan terbaik dalam menggunakan koneksi perangkat IoT mereka.
Contoh penggunaan umum: peralatan rumah pintar, seperti bel pintu pintar, termostat pintar, kamera pengintai pintar, Amazon Echo.
Baca juga : 11 Tips Keamanan Perangkat Pintar IoT Yang Harus Di Perhatikan
2. Mesh Internet of Things
Jenis jaringan: jarak pendek, bandwidth rendah, konsumsi daya rendah
Jaringan mesh atau lebih dikenal dengan istilah Meshnet mengacu pada koneksi nirkabel antara perangkat IoT. Masing-masing perangkat ini terhubung satu sama lain untuk memperpanjang jarak propagasi sinyal.
Setiap perangkat dalam topologi jaringan Mesh bertindak sebagai node. Sehingga setiap node dapat menyebarkan sinyal lebih jauh dari perangkat sebelumnya.
Dalam implementasi Internet of Things, jaringan Mesh menyediakan cara untuk menghubungkan banyak perangkat yang tidak memerlukan bandwidth tinggi. Perangkat tersebut biasanya menggunakan daya baterai.
Salah satu keuntungan dari jaringan Mesh adalah ketika sebuah perangkat node dimatikan. Perangkat lain masih dapat mengirim dan menerima data. Zigbee, Z-Wave dan Thread adalah tiga contoh penggunaan Mesh IoT.
Contoh Penggunaan umum: Banyak perangkat kecil, termasuk peralatan rumah pintar, juga dapat digunakan sebagai sistem cadangan. Ini sangat cocok untuk menjalankan sistem IoT, seperti peralatan penerangan di sistem pertanian atau medis.
3. Bluetooth
Jenis jaringan: jarak pendek, bandwidth tinggi, konsumsi daya rendah
Bluetooth adalah opsi koneksi jaringan IoT jarak pendek populer. Perangkat Bluetooth LE memiliki konsumsi daya yang rendah dan dapat mengirim data dalam jumlah besar dengan kecepatan yang relatif tinggi. Namun cakupannya jauh lebih kecil daripada Wi-Fi dan total bandwidth masih lebih rendah daripada Wi-Fi.
Contoh Penggunaan umum: cocok untuk peralatan kecil dalam ruangan dan sejumlah besar perangkat yang berdekatan.
Baca juga : 10 Platform IoT Populer Tahun 2021 Yang Akan Terus Berkembang
4. Koneksi Jaringan Seluler
Jenis jaringan: jarak jauh, bandwidth tinggi, konsumsi daya tinggi
Koneksi seluler masih menjadi salah satu opsi koneksi paling populer di Internet of Things. Terutama untuk penerapan IoT skala besar. Jika ingin membangun jaringan IoT berskala global, konektivitas seluler juga menjadi satu-satunya pilihan. Serta dapat menyediakan berbagai paket data untuk koneksi IoT global, internasional, dan regional.
Koneksi Jaringan Seluler adalah opsi jarak jauh sekaligus menyediakan bandwidth yang sangat tinggi. Terutama dalam teknologi 5G yang sedang berkembang. Namun, Koneksi Jaringan Seluler menghabiskan banyak daya. Sehingga sulit untuk diterapkan dengan perangkat dan sensor IoT bertenaga baterai.
3G dan 4G LTE masih merupakan opsi konektivitas seluler yang paling umum. Tetapi ada juga standar baru yang dikembangkan khusus untuk Internet of Things, seperti Cat M (LTE M) dan NB-IoT.
Contoh penggunaan umum: UAV, kendaraan, Internet of Things skala besar.
Baca juga : Proses Bisnis Membangun Arsitektur IoT Edge Yang Efektif
5. Low-Power Wide Area Network (LPWAN)
Jenis jaringan: jarak jauh, bandwidth rendah, konsumsi daya rendah
Jaringan area luas berdaya rendah (LPWAN) adalah teknologi koneksi jaringan yang dikembangkan khusus untuk IoT. Jaringan ini dapat menyambungkan perangkat Internet of Things yang berjarak beberapa kilometre. Seperti koneksi jaringan seluler.
Dibandingkan dengan koneksi seluler, biayanya lebih rendah. Karena konsumsi daya LPWAN yang rendah, perangkat IoT yang digunakan tidak perlu dilengkapi dengan baterai yang lebih besar.
LoRaWAN, Ingenu dan SigFox merupakan produk utama dari teknologi jaringan area luas berdaya rendah (LPWAN). Meskipun tidak sepopuler opsi lainnya, namun dalam waktu dekat akan menjadi pelaku pasar besar IoT.
Jaringan area luas berdaya rendah (LPWAN) saat ini memiliki beberapa kekurangan. Terutama bandwidth rendah, latensi lebih tinggi daripada sambungan jaringan seluler dan keandalan keseluruhan yang buruk.
Contoh Penggunaan umum: aplikasi IoT skala besar yang tidak memerlukan transmisi data cepat atau besar, seperti pemantauan lapangan, pengukuran suhu.
Baca juga : 10 Perkembangan TI Yang Perlu Diperhatikan Di Tahun 2021
6. Koneksi Jaringan Satelit
Jenis jaringan: jarak jauh, bandwidth tinggi, konsumsi daya tinggi
Dalam hal jangkauan, koneksi satelit jelas merupakan pemenang. Karena teknologi satelit mencakup seluruh bumi sekaligus mampu memproses data dalam jumlah besar dengan kecepatan tinggi. Namun, biaya koneksi jaringan satelit jelas merupakan yang tertinggi dalam hal infrastruktur atau biaya penggunaan reguler.
Contoh Penggunaan umum: Dalam proyek skala besar seperti sensor di laut, perbatasan negara.
7. Pilihan Koneksi Jaringan Lain
Dalam implementasi Internet of Things, ada teknologi koneksi jaringan lain sering digunakan. Seperti Near Field Communication (NFC) dan Radio Frequency Identification (RFID).
Near Field Communication (NFC) memberikan opsi koneksi jaringan IoT yang sangat andal dengan konsumsi daya yang rendah. Namun jangkauannya sangat kecil, misalnya jarak antara dua perangkat yang terhubung harus berada dalam jarak beberapa mm.
RFID (Radio Frequency Identification) juga merupakan teknologi berdaya rendah yang dapat mengirim sejumlah kecil data ke pembaca RFID. Tetapi dibandingkan dengan teknologi lain, hanya sedikit informasi yang dapat dikirimkan.
Kesimpulan :
Singkatnya, Pilihan koneksi Jaringan IoT dapat dibagi menjadi tiga kategori:
- Cakupan tinggi, bandwidth tinggi, konsumsi daya tinggi: koneksi seluler, koneksi satelit.
- Jangkauan rendah, bandwidth tinggi, konsumsi daya rendah: koneksi kabel (Ethernet), Wi-Fi, Bluetooth LE.
- Cakupan tinggi, bandwidth rendah, konsumsi daya rendah: berbagai solusi LPWAN dan jaringan Mesh.
Sekarang tinggal sesuaikan dengan kebutuhan anda. Labkom99 sudah memberikan ulasanya.