Berapa Lama Umur Pakai SSD? Waspada Kehilangan Data

Berapa Lama Umur Pakai SSD? Waspada Kehilangan Data
Berapa Lama Umur Pakai SSD?
 

Presiden Ontrack Philip Bridge menulis bahwa meskipun teknologi solid-state drive (SSD) telah ada sejak 1990-an, butuh waktu lama bagi produsen untuk meyakinkan perusahaan bahwa mereka dapat menyimpan data sensitif dengan aman. SSD tentunya memiliki masa pakai, berapa lama umur pakai SSD?. Hal ini yang meraka jelaskan pada pengguna setia SSD.

 

Setelah SSD diluncurkan, SSD dipuji sebagai versi upgrade dari hard drive tradisional. Hard drive tradisional mengandalkan disk untuk menyimpan data. Sebaliknya, SSD tidak memiliki bagian yang bergerak dan hanya terdiri dari pengontrol elektronik dan beberapa chip memori. Baca Apa Itu Solid State Drive (SSD)?

 

Ulasan artikel labkom99 berikut ini akan mengulas berapa lama umur pakai SSD. Penjelasan singkat chip pada SSD dan apa yang harus dilakukan jika SSD rusak.

Read More

 

 

1. Semua Komponen SSD Menggunakan Chip

Penggunaan SSD menjadi lebih luas dan sudah hampir menguasai teknologi komputer sekarang ini. Keuntungan utama chip elektronik untuk penyimpanan adalah kecepatannya jauh lebih cepat daripada hard drive tradisional. Hard disk standar terdiri dari banyak bagian mekanis dan disk yang berputar. Ketika data perlu diakses, waktu yang dibutuhkan untuk memposisikan ulang kepala baca atau tulis jauh lebih lama daripada hanya mentransfer data melalui antarmuka elektronik.

 

Sebaliknya, SSD memiliki waktu akses baca tulis yang singkat. Oleh karena itu sangat cocok untuk lingkungan yang memerlukan akses dan transmisi data secara real-time. SSD adalah lingkungan untuk sebagian besar perusahaan yang bertransformasi secara digital saat ini. Baca juga Cara Partisi SSD Agar Bisa Bekerja Maksimal

 

 

2. Umur Pakai SSD Terbatas

Seperti yang kita ketahui dari perangkat elektronik yang kita gunakan secara pribadi. Kelemahan SSD yang dilengkapi dengan chip berbasis flash NAND adalah masa pakai yang terbatas. Secara teori, hard drive standar dapat digunakan selamanya, sementara SSD memiliki “hitung mundur sampai mati” bawaan yang tidak dapat diabaikan. Efek listrik menyebabkan data ditulis ke sel memori di dalam chip hanya dapat dilakukan beberapa kali. Setelah itu, unit penyimpanan melupakan data baru tersebut.

 

Oleh karena itu, untuk mencegah beberapa unit penyimpanan digunakan sepanjang waktu sementara unit penyimpanan lainnya tidak digunakan. Pabrikan menggunakan algoritme perataan keausan. Pengontrol mendistribusikan data secara merata ke semua unit penyimpanan. 

 

Berapa Lama Umur Pakai SSD?

SSD Smart Analisi https://crystalmark.info/

 

Mendorong perusahaan untuk menggunakan tools SMART analisis untuk secara teratur memeriksa status SSD saat ini. Tools ini dapat menampilkan sisa masa pakai SSD.

 

Baca Juga Mengapa Kinerja SSD NVMe Begitu Cepat

 

 

3. Proses Baca Tulis Data Baru Harian Mempengaruhi Umur Pakai SSD

Berbicara tentang waktu mati, produsen mencoba memperkirakan menggunakan apa yang disebut volume tulis total TBW (Terabyte Written). Karena perataan keausan data didistribusikan secara merata di semua unit penyimpanan. Oleh karena itu, nilai TBW harus memberi tahu Anda berapa banyak data yang dapat ditulis ke semua sel penyimpanan di chip memori selama siklus hidup SSD.

 

Nilai TBW tipikal untuk SSD 250 GB adalah antara 60 TB dan 150 TB. Artinya, untuk memastikan TBW mencapai 70 TB, pengguna harus menulis 190 GB per hari dalam setahun. Dengan kata lain, dua pertiga unit penyimpanan SSD diisi dengan data baru setiap hari. Dalam lingkungan tingkat konsumen atau pribadi, kemungkinan ini sangat kecil terjadi. Sedangkan di perusahaan abad ke-21 kemungkinan ini sangat tinggi.

 

https://www.labkom99.com/2021/01/berapa-lama-umur-pakai-ssd.html
Samsung SSD

 

Misalnya, Samsung SSD 850 PRO SATA mengklaim bahwa “total kapasitas tulis mencapai 150 TB, yang setara dengan 40 GB beban kerja baca atau tulis per hari dalam sepuluh tahun. Samsung menjanjikan bahwa produk tersebut dapat menahan total tulis hingga 600 TB kapasitas (TBW). 

 

Baca juga : 5 Merk SSD Komputer Paling Murah Berkualitas

 

Jika kami menganggap bahwa pengguna kantoran biasa menulis 10 GB hingga 35 GB data per hari. Meskipun jumlah ini ditingkatkan menjadi 40 GB, hal itu berarti bahwa mereka akan menulis data lebih dari lima tahun untuk mencapai batas 70 TBW.

 

Perkiraan terbaru dari Google dan University of Toronto setelah bertahun-tahun pengujian pada solid-state drive menemukan bahwa, berdasarkan penggunaan aktual, masa pakai SSD adalah 5 hingga 10 tahun. Sehingga SSD dapat setara dengan mesin cuci biasa. Studi tersebut menegaskan bahwa umur SSD adalah faktor utama dalam menentukan kapan SSD rusak atau harus segera diganti.

 

Jika anda ingin check harga atau beli SSD SSD NVMe M.2 Samsung 970 EVO Plus klik link dibawah ini;

 

Labkom99

 

 

 

4. Apa Yang Harus Saya Lakukan Jika Rusak ?

Jadi apa yang harus saya lakukan jika SSD benar-benar rusak? Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa di era ketika data menjadi raja. Ketidakmampuan untuk mengakses data penting dapat menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan. Untuk mengurangi dampaknya yang terbaik adalah menghubungi penyedia layanan pemulihan data profesional.

 

Baca Juga : Perbedaan Antara Interface PCIe solid state SSD Dan Interface m.2 NVMe

 

Jika terjadi kegagalan fisik pada SSD, pengguna tidak dapat memulihkan atau menyelamatkan data tersebut. Faktanya, setelah pengontrol atau chip memori rusak, Harus menggunakan alat perangkat lunak khusus untuk pemulihan data. 

 

Meskipun umur rata-rata SSD lebih lama daripada hard drive tradisional, penggunaan media penyimpanan ini masih menimbulkan ancaman serius karena jauh lebih sulit untuk memulihkan data dari SSD yang rusak. Setelah chip pengontrol SSD rusak, satu-satunya solusi adalah mengganti dan memasang  chip pengontrol dengan fungsi yang sama dengan chip pengontrol yang rusak. Kemudain melepasnya dan menggantinya untuk mencoba mengakses data. Kedengarannya sederhana, tapi sebenarnya sulit. Ini tidak sesederhana mengganti Thermal Paste Prosesor, jadi berhati-hatilah.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *