Bagaimana Cara Agar Platform Video Streaming Aman Dari Serangan Siber?

Bagaimana Cara Agar Platform Video Streaming Aman Dari Serangan Siber?
Content creator recording lifestyle vlog on filming camera, doing makeup tutorial for channel website. Female influencer broadcasting live video with beauty cosmetics products. Close up.

Di berbagai negara, layanan platform video streaming semakin menjadi tren yang populer. Data statistik menunjukkan bahwa streaming video saat ini menyumbang lebih dari 80% dari total lalu lintas jaringan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan ancaman digital yang terus menerus juga mengakibatkan peningkatan serangan siber dari tahun ke tahun.

Ancaman ini tidak hanya menimpa individu pengguna video, tetapi juga dapat mengancam keselamatan platform layanan secara keseluruhan, menghadirkan berbagai potensi risiko. Oleh karena itu, penting bagi setiap platform streaming video untuk mengadopsi strategi manajemen yang matang dan kontrol yang ketat serta mengambil langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melindungi informasi dan keamanan jaringan, baik bagi platform itu sendiri maupun pengguna akhirnya.

Dalam pembahasan berikut, Labkom99 akan menjelajahi secara mendalam tentang metode serangan umum yang dapat terjadi dan langkah-langkah pencegahannya.

Platform Video Streaming Rentan Terhadap Serangan Siber


Platform streaming video rentan terhadap serangan siber, seperti terlihat dari lonjakan serangan DDoS yang diperkirakan akan mencapai 40% lebih banyak pada tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya. Durasi serangan tersebut juga meningkat secara signifikan. Dari hanya 30 menit pada tahun 2021 menjadi lebih dari 50 jam pada tahun 2022. Ini menyoroti pentingnya untuk memastikan keamanan sistem dan jaringan agar dapat mencegah serangan.

Selain serangan DDoS, serangan ransomware juga menjadi ancaman serius bagi platform streaming video. Ketika platform menolak membayar tebusan yang diminta oleh penyerang, mereka berisiko kehilangan akses ke konten dan sistem manajemen backend. Serta mengalami kerugian ekonomi langsung dan tidak langsung.

Read More

Serangan berbasis kredensial kepercayaan juga merupakan ancaman yang nyata. Dengan penyerang menggunakan metode rekayasa sosial atau phishing untuk mendapatkan informasi akun pengguna. Bahkan pengguna dengan kesadaran keamanan yang tinggi pun dapat menjadi target serangan brute force cracking atau serangan berbasis otentikasi kredensial, yang dapat menghasilkan kebocoran informasi akun pengguna dan meningkatkan permukaan serangan pada platform.

Selain mencuri informasi akun pengguna, penyerang juga dapat menjualnya di dark web, menyebabkan peningkatan serangan siber tambahan. Akun yang dicuri sering digunakan untuk menyebarkan konten berbahaya, mengganggu pengoperasian normal platform streaming video dan pengalaman menonton pengguna. Oleh karena itu, perlindungan dan keamanan yang kuat sangat penting bagi platform streaming video untuk melindungi informasi pengguna dan menjaga integritas layanan mereka.

Postur Keamanan


Tidak dapat disangkal bahwa dengan perubahan dalam lingkungan ancaman, perlindungan keamanan harus ditingkatkan secara terus-menerus. Metode pertahanan tradisional, yang sebelumnya dianggap cukup efektif, kini semakin kehilangan daya tangkalnya.

Bahkan, statistik menunjukkan bahwa dari tahun 2023 hingga 2024. Jumlah organisasi di Amerika Serikat yang mampu memenuhi standar minimum kemampuan pemulihan dari serangan siber telah mengalami penurunan sekitar 30%. Hal ini menyoroti perlunya perubahan dan peningkatan dalam strategi keamanan untuk menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks dan beragam.

Cara Melindungi Platform Streaming Video Dari Serangan Siber


Secara umum, ada enam metode yang dapat digunakan untuk melindungi platform streaming video dan konten datanya:

  1. HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure): Standar komunikasi online yang aman menggunakan enkripsi Transport Layer Security (TLS) dan Secure Socket Layer (SSL) untuk melindungi data yang dipertukarkan melalui koneksi HTTP. Ini mencegah serangan man-in-the-middle dan upaya peretasan data.
  2. Pemblokiran geografis: Platform media streaming dapat memblokir akses konten dari wilayah tertentu dengan menggunakan mekanisme penguncian lokasi geografis. Ini membantu melindungi konten dari akses tidak sah, meskipun penyerang dapat mencoba menyembunyikan atau memalsukan alamat IP mereka.
  3. Verifikasi token: Sistem autentikasi berbasis token memberikan token akses setelah pengguna berhasil diautentikasi. Ini mencegah akses tidak sah dan membatasi serangan malware serta kebocoran data.
  4. Advanced Encryption Standard (AES): Sebagai algoritma enkripsi simetris, AES mengamankan data dengan menukarkan kunci antara klien dan server. Ini memastikan bahwa hanya pengguna yang telah melewati verifikasi dan memiliki identitas yang valid yang dapat mengakses konten.
  5. Enkripsi HTTP Live Streaming (HLS): Metode canggih untuk mengenkripsi konten video dengan menggunakan cipher blok 128-bit AES-128. HLS memeriksa validitas kunci enkripsi sebelum memutar konten video, mencegah akses tidak sah dan menghentikan pemutaran jika kunci tidak valid.
  6. Manajemen Hak Digital Berganda (Multi-DRM): Teknologi untuk mengelola otorisasi konten video yang dirancang untuk melawan pembajakan dan akses tidak sah. Layanan Multi-DRM dapat membantu memperlambat ancaman dan serangan web terhadap konten video.

Cara Melindungi Akun Pengguna Platform Streaming Video


Sebagai pelengkap landasan keamanan siber platform streaming video, perlindungan tambahan bagi pengguna juga merupakan kebutuhan. Metode khusus ini termasuk:

  1. Kata sandi satu kali (OTP): OTP menghasilkan rangkaian karakter unik setiap kali pengguna mencoba masuk ke platform. Ini membantu memastikan bahwa hanya pemilik akun asli yang dapat login dengan kode tersebut, mengurangi risiko peretasan akun secara signifikan. Penggunaan OTP juga memberikan kenyamanan bagi pengguna dengan pengisian otomatis di perangkat seluler.
  2. Otentikasi multi-faktor (MFA): MFA memerlukan pengguna untuk menunjukkan dua dari tiga jenis verifikasi identitas, seperti jawaban pertanyaan keamanan, perangkat pribadi, atau biometrik. Ini melindungi akun dari pencurian, serangan brute force, dan kredensial yang disalahgunakan.
  3. Kebijakan kata sandi: Platform streaming harus menerapkan kebijakan kata sandi yang kuat, memaksa pengguna untuk membuat kata sandi dengan panjang tertentu, karakter khusus, dan memperbarui kata sandi secara berkala. Ini membantu melawan serangan brute force dan menjaga keamanan akun.
  4. Pengingat praktis: Platform dapat memberikan pengingat kepada pengguna untuk memastikan keamanan akun mereka, seperti menolak permintaan kata sandi atau OTP dari pihak ketiga dan memberikan peringatan tentang serangan phishing. Dengan mengurangi kesempatan bagi penyerang untuk mencuri informasi, serangan akun dapat dicegah dengan lebih efektif.

Kesimpulan

Dalam era dominasi streaming video, keamanan platform menjadi semakin penting mengingat meningkatnya ancaman siber. Serangan DDoS, ransomware, dan serangan berbasis kredensial semakin umum, mengancam integritas dan kenyamanan pengguna. Metode pengamanan seperti HTTPS, pemblokiran geografis, verifikasi token, enkripsi HLS, dan DRM berganda adalah langkah-langkah penting untuk melindungi platform dan konten streaming.

Namun, perlindungan juga harus diperluas ke pengguna dengan menggunakan metode seperti OTP, MFA, kebijakan kata sandi, dan pengingat praktis. Dengan demikian, keamanan platform streaming video tidak hanya bergantung pada sistem, tetapi juga pada kesadaran dan tindakan pengguna. Dengan implementasi strategi keamanan yang kokoh dan pendekatan holistik, platform streaming dapat meminimalkan risiko dan memberikan pengalaman yang aman dan menyenangkan bagi pengguna mereka.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *